Aku dan Pena Menuju Mahasiswa Berprestasi

 Irsad, adalah namaku. Lahir pada 17 Juni 2002. Aku adalah seorang mahasiswa di Universitas Wahid Hasyim Semarang, yang terlahir dari keluarga kelas kebawah. Namun, hal itu tidak membuat aku sedikitpun patah untuk bersemangat, melainkan menjadikan aku bersemangat untuk berprestasi. Karena aku percaya, Tuhan akan berlaku adil kepada hambanya yang bersungguh-sungguh untuk mencapai keinginannya. Walaupun aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu, aku tidak pernah merasa sedikitpun minder kepada mereka yang tergolong dari keluarga mampu. Aku bukan hanya seorang mahasiswa saja, tapi aku juga berstatus seorang santri. Dimulai dari sudut dinding pesantren, sering kali aku menyendiri serta melamun, entah apa yang aku rasakan pada waktu itu. Hingga pada waktu itu juga, aku berinisiatif untuk membeli satu buku diary, yang nantinya untuk aku catat hal-hal apa saja yang telah terjadi, sebagai bukti kenangan semasa aku dipesantren.

Hingga tahun berganti, bulanpun mengikuti, dan sudah tiba hari yang kunanti yaitu hari dimana aku mulai memasuki bangku perkuliahan. Pada saat itu, aku merasa bingung antara harus memilih kerja atau kuliah. Setelah aku berpikir dan ber-istikharah akupun mulai berani mengambil langkah, yaitu untuk melanjutkan sekolahku dibangku kuliah. Akupun seketika memilih untuk kuliah di Universitas Wahid Hasyim Semarang. Karena bagiku Unwahas adalah sebuah wadah untuk melatih kita sebagai intelektual muda muslim yang berpahamkan Ahlussunah Wal Jama’ah, sehingga sangat satu jalur dengan basisku yaitu basis ilmu Pesantren.

Awal pertama masuk kegiatan belajar mengajar aku merasa sangat bodoh dalam aspek bagaimana cara menulis yang benar tentang pembuatan makalah, pada waktu itu ada tugas yang diberikan kepada seluruh kelas oleh dosenku. Tapi hal itu tidak membuat aku menyerah, akupun belajar dan terus belajar dengan giat, dari mulai bertanya-tanya kepada kaka tingkat dan belajar secara otoditak melalui Google. Selang beberapa hari, ternyata Allah merencanakan hal yang baik kepadaku, akupun ditakdirkan bisa dalam membuat makalah, bahkan hampir seluruh aspek kepenulisan aku mulai menguasainya. Bukan hanya membuat makalah untuk diri sendiri, banyak juga dari mahasiswa-mahasiswi yang meminta aku untuk membuatkkan tugasnya kepadaku, akupun sering dijuluki sebagai joki makalah atau tukang pembuat makalah. Dimulai dari kebiasaan membuat makalah, akupun mulai menyukai dunia kepenulisan. Aku mulai meningkatkan kemampuanku dalam ilmu kepenulisan, tentu dengan bimbingan para dosen di Unwahas, menurutku dosen-dosen Unwahas sangatlah murah dalam membantu mahasiswanya jika mahasiswanya memang benar-benar punya keinginan untuk belajar dengannya. Dari situ, satu persatu ilmu yang mereka berikan kepadaku aku kuasai dan aku selalu melatihnya untu meningkatkan kemampuanku dalam dunia kepenulisan. 

Setelah selesai bimbingan dari para dosen Unwahas, aku mulai mengembangkan karyakaryaku. Aku membuat beberapa karya tulis, seperti karya makalah, artikel, puisi, essay, opini, pantun, kata-kata, novel, cerpen hingga karya tulis ilmiah lainnya. Banyak juga karyaku yang dipublikasikan di Google Secholar, Website, Blog, Instagram,Tercatat, awal semester 2 aku mengikuti perlombaan Karya Tulis Ilmiah Kandungan AlQur’an, yang diselenggarakan oleh Ma’had al-Fitran Surabaya tingkat Nasional. Aku mengangkat karya yang berjudul “Peran Ulama Sufi Terhadap Kemerdekaan NKRI”, akupun masuk dalam ketegori 12 besar karya terbaik, dan aku merasa sangat bangga serta bahagia bisa menyaingi penulis lainnya tingkat Nasional. 

Tidak merasa puas dengan apa yang telah diperoleh dalam perlombaan dulu, akupun mencobanya untuk mengikuti kembali perlombaan yang diselenggarakan oleh Aplikasi Novel.me. Dengan tema bulan Ramadhan, cabang puisi tingkat Nasional. Aku membuat puisi tentang Ramadhan dengan seluruh kemampuan yang aku miliki, hingga tiba waktunya, hari pengumuman para pemenang. Tidak aku sangka, aku menduduki juara favorit. Aku merasa sangat bersyukur bisa mengalahkan ribuan orang yang mengikuti ajang berlombaan tersebut.

Masih dalam tahun yang sama, aku mulai menyukai ajang perlombaan-perlombaan Karya Tulis Ilmiah, yang bertujuan untuk mengasah kemampuanku dalam kepenulisan serta melatih mental dengan pengalaman-pengalaman yang diikuti. Pada waktu itu, Glora Media Pustaka Kediri membuat Event Lomba Sastra tingkat Nasional, seperti cabang Opini, Cerpen, Puisi, Facebook. Hingga sekian banyaknyaKata-kata dan lainnya. Akupun tertarik untuk segera mengikutinya dengan cabang Opini. Pada saat itu, panitia penyelenggara lomba tersebut hanya memberikan waktu satu minggu kepada para peserta untuk menyelesaikan proses pembuatan karyanya masing-masing, tercatat ada 500 kurang lebih yang mengikutinya. Selama 1 bulan lamanya aku menunggu dan berdo’a agar bisa menjuarai, akhirnya hal yang tidak aku sangka datang kembali, aku memenangkan perlombaan tersebut dengan urutan ke-2 cabang opini tingkat Nasional.

Bertepatan pada hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas, Rumah Sastra Seni (Rusana) mulai membuka lagi Event Lomba Karya Sastra tingkat Nasional dengan berbagai ragam warna cabang lomba, salah satunya cabang puisi. Akupun tertarik untuk mengikutinya, dan pada hari itu juga aku mulai menyusun diksi-diksi sebagai bahan untuk membuat puisi. Maka karya yang aku buatpun jadi, dengan judul “Cahaya Menyinari Germelapnya Bumi”. 2 bulan kemudian,telah tiba pengumuman pemenang lomba puisi Hardiknas. Alhamdulillah, berkat usaha dan doa yang bersungguh-sungguh, aku bisa menjuarainya dengan kategori mahasiswa.

Setelah sekian banyaknya sertifikat juara yang aku dapatkan dalam karya kepenullisan, akupun mulai beristirahat sejenak untuk bermanja-manja.an di kasur. Pada waktu itu juga, karena banyaknya kegiatan diluar akademik yang mengharuskan aku untuk lebih fokus di kegiatankegiatan sosial. Bukan hanya dalam segi kepenulisan saja yang aku tekuni, aku juga aktif dalam organisasi ekstra kuliah, seperti PMII. PMII merupakan organisasi yang menurutku harus ditekankan pada setiap diri mahasiswa unwahas, karena dalam wadah PMII kita dituntut untuk mengerti ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah, dengan bekal paham tersebut menjadikan kita sebagai dasar dalam hidup beragama, agar terhindar dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang. Selain itu, tujuanku aktif di organisasi PMII, aku ingin meningkatkan kemampuanku dalam aspek public speaking, jadi bukan hanya bisa dalam aspek kepenulisan tetapi pandai dalam berbicara.

Unwahas adalah salah satu kampus yang bisa dimasuki berbagai kegiatan-kegiatan PMII, bahkan mahasiswa yang aktif dalam organisasi PMII-pun akan mendapatkan nilai tambahan dari dosen, berbeda dengan kampus lainnya. Maka dalam hal itu, menjadikan kampus unwahas ,sebagai kampus yang benar-benar mendidik mahasiswanya untuk lebih menekankan dalam paham Ahlussunah Wal Jama’ah, atau dengan julukan Unwahas kampus Aswaja karya, aku dijuluki sebagai Pena Irsad. Dengan bekal skill yang aku miliki tentang dunia kepenulisan, aku mulai memberanikan diriku untuk mencoba bersaing serta mengangkat nama Unwahas dengan mengikuti ajang kompetensi L Karya Tulis Ilmiah.

BIONARASI

Namanya adalah Irsad Akil, dilahirkan pada 17 Juni 2002, di Tegal provinsi Jawa Tengah. Ia merupakan Mahasiswa dari Universitas Wahid Hasyim Semarang, sekarang ia memasuki semester 3 dengan Fakultas Pendidikan Agama Islam. Ia memiliki hobi menulis serta pecinta literasi. Tercatat, Ia juga sering mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah tingkat nasional.Seperti juara 1 lomba puisi tingkat nasional, 12 besar lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional,juara 2 lomba opini tingkat nasional, juara 2 lomba puisi tingkat nasional, juara 1 lomba essay dan lain-lain. Ada juga karya ia yang dipublikasikan di Google Scholar, Blog, website dan lainnya . Ia adalah seorang penulis sastra di berbagai sosmednya. Ia juga memiliki prinsip bahwasanya orang yang baik pada semasa hidupnya itu memiliki karya yang nantinya ketika orang itu meninggal dunia, karyanya dapat berguna bagi orang lain. Dan ia memiliki kata-kata motivasi “ Pena Bagaikan Jabatan, Jika Pena Itu Anda Pergunakan Untuk Menulis Sebuah Karya, Niscaya Anda Akan Disegani Banyak Orang”. Keberadaan Ia dalam dunia sosmed dapat dijumpai melalui akun-akun sosmednya, seperti, Fb @Zadd_Squad, Ig @irsad_akil, @irsadakil_,@penasastra17, Email @ islahziadah@gmail.com. Demikian informasi terkait penulis ini.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revitalisasi Konstitusi dalam Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di Era-Society 5.0

FUNDAMENTAL AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH SEBAGAI ESKALISASI IDEOLOGI PMII